Direktur Tirta Buana Kemindo (TBK) Ivonne Subeni (tengah)
menyambut kunjungan Dirjen PKH Muladno di stan TBK
Selektif mencari prinsipal yang berkualitas, berintegritas dengan produk yang konsisten
Ajang Indo Livestock 2015 Expo & Forum untuk kedua kalinya dilaksanakan di Grand City Convex, Surabaya Jawa Timur (29-31/7). Namun bagi PT Tirta Buana Kemindo (Tirta Buana), perusahaan distributor yang bergerak di bidang farmasi, kosmetik, makanan, suplemen, obat-obatan ternak, dan herbal ini untuk pertama kalinya berpartisipasi pada pameran di Kota Pahlawan ini. “
Diutarakan Ivonne Subeni Direktur PT Tirta Buana Kemindo, keikutsertaan pada pameran Indo Livestock ini sudah ketiga kalinya termasuk yang di Surabaya. “Melalui pameran ini bisa menjadi ajang pertemuan dengan konsumen dan calon konsumen,” terangnya.
Ivonne menambahkan, pameran ini bisa menjadi media informasi dan promosi produk-produk unggulan yang dimiliki perusahaannya sehingga diharapkan terjadi transaksi penjualan dengan konsumen. “Melalui seminar-seminar yang kami gelar juga bisa menjadi wadah bagi konsumen untuk melakukan tanya-jawab terhadap produk yang dipasarkan,” ujarnya.
Ia menyatakan, dengan banyaknya kegiatan di pameran ini ingin memperlihatkan kepada prinsipal bahwa perusahaannya giat dalam mempromosikan produk-produknya. “Efek lainnya, banyak prinsipal yang menawarkan diri untuk bekerja sama dan saat ini sudah ada 2 prinsipal yang bernegosiasi. Apalagi mereka melihat Indonesia merupakan pasar yang besar,” jelasnya.
Ivonne berpromosi, terdapat produk unggulan yang dipasarkan pihaknya seperti Enrazon yaitu Enramycine dari Livzon New North River Pharmaceutical asal Tiongkok. Produk Enramycine yang baru saja mendapat keagenan di tahun ini sudah lolos pengujian di IPB (Institut pertanian Bogor) dan Zagro. Selain itu, promosi nikotinamide dan nicotinic acid dari Lasons India dan piperazine citrate dari Adani Pharmachem Private Limited. “Kita memiliki multi produk dari multi prinsipal,”tegasnya.
Suasana seminar TBK
Selektif
Dalam mencari prinsipal, Tirta Buana sangat selektif dengan mencari perusahaan yang berkualitas, berintegritas dengan produk yang konsisten karena berhu- bungan dengan konsumen. “Sebelum menjadi distributor, kami melakukan seleksi prinsipal dengan melakukan pengujian produknya terlebih dahulu di labora- torium yang sudah diakui integritasnya,” ungkap Ivonne.
Ia mengatakan, kualitas produk dari para prinsipal bisa bersaing dengan produk yang sudah terlebih dulu ada dipasaran. Buktinya, produk-produk kami saat ini sudah masuk ke beberapa perusahaan be- sar dengan bantuan riset yang reputasinya tidak diragukan lagi.
Ivonne menyatakan, perusahaan yang berdiri di 2002 ini memiliki divisi herbal untuk mempersiapkan diri terhadap pelak- sanaan kebijakan pelarangan penggunaan antibiotik di 2020. “Kita memang belum mempunyai prinsipal tetap, tetapi sekarang sedang mencari dengan melakukan pengujian dulu kualitasnya seperti produk-produk lain,” jelasnya. Dalam meluruskan persepsi penggunaan Antibiotic Growth Promoter (AGP) pada pakan ternak, Tirta Buana mengadakan seminar teknis dalam 2 sesi. Sesi pertama penjelasan mengenai Enramycine sebagai growth promoter dan kedua Enramycine sebagai medicine.
Tim TBK di Indo Livestock 2015 Expo & Forum Surabaya
“AGP tidak dilarang, tetapi hanya dibatasi penggunaannya dan yang penting aman bagi manusia, hewan, dan ling- kungan. Salah satu AGP yang memenuhi syarat adalah Enramycine dan merupakan antibiotik yang termasuk dalam kelompok polipeptida,” papar Abadi Soetisna pem- bicara dalam seminar tersebut.
TROBOS/Adv